Search

FeedBurner FeedCount

Kamis, 10 Mei 2012

Talasemia


Kali ini saya akan kembali berbagi. Untuk sekarang saya akan berbagi mengenai talasemia.

Talasemia merupakan salah satu dari kelompok anemia yaitu kekurangan sel darah merah. Namun, talasemia memiliki pengertian yang lebih spesifik yaitu  kelainan dimana daya ikat eritrosit terhadap oksigen rendah. Kelainan ini bersifat menurun.

Talasemia disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin. Ketidakseimbangn ini terjadi karena adanya gen pembentuk hemoglobin yang cacat dan diturunkan. Jika seseorang memiliki dua gen cacat yang diturunkan maka maka seseorang akan menderita talasemia (talasemia mayor). Namun, jika hanya satu saja gen yang diturunukan maka seseorang tidak menderita talasemia tapi membawa gen talasemia (talasemia minor). Gen penyebab talasemia merupakan gen yang tertempel pada kromosom X (kromosom yang dibawa ibu).

Talasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena cacat. Dua jenis yang utama adalah Alfa-thalassemia (melibatkan rantai alfa) dan Beta-thalassemia (melibatkan rantai beta).
Talassemia juga digolongkan berdasarkan apakah seseorang memiliki 1 gen cacat (Talasemia minor) atau 2 gen cacat (Talasemia mayor).

Info tambahan, alfa-talasemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa 1 gen), dan beta-talasemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara.

Cukup sulit juga untuk mengetahui gejala dari talasemia karena memiliki gejala yang sama dengan jenis – jenis anemia yang lain. Namun, biasanya ditandai dengan adanya anemia ringan dilanjutkan terjadiny sakit kuning (jaundice), luka terbuka di kulit (ulkus, borok), batu empedu dan pembesaran limpa.

Sumsum tulang yang terlalu aktif dapat mengakibatkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan wajah.  Sehingga tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah.  Anak-anak yang menderita talasemia akan tumbuh lebih lambat dan mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan anak lainnya yang normal.

Pada talasemia penyerapan zat besi jugameningkat sehingga kelebihan zat besi bisa terkumpul dan mengendap dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gagal jantung.

Talasemia lebih sulit diketahui dibandingkan jenis anemia lainnya.  Namun , ada bebrapacaa yang bisa dilakukan untuk mengetahuinya. Yaitu melalui Hitung jenis darah komplit  dan Elektroforesa. Karena itu pemeriksaan terhadap adanya talasemia  biasanya berdasarkan kepada pola herediter dan pemeriksaan hemoglobin khusus.

Talasemia bisa diobati dengan transfusi darah rutin dan tambahan asupan asam folat. Untuk penderita yang menjalani transfusi darah tidak diperbolehkan mengkonsumsi zat besi dan obat – obatan oksidatif (misalnya sulfonamid). Seabab asupan zat besi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan. Pada bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum tulang.

untuk pencegahan terjadinya talasemia, maka pada keluarga dengan riwayat talasemia perlu dilakukan penyuluhan genetik untuk menentukan resiko memiliki anak yang menderita talasemia.

Demikian kiranya sedikit pengetahuan tentang talasemia. Ikuti update – update selanjutnya untuk informasi kesehatan yang lebih banyak lagi. Hehe :D
Sekadar berbagi
Semoga bermanfaat :D

0 komentar:

Posting Komentar

Bahasa Lain

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More