Search

FeedBurner FeedCount

Sabtu, 05 Mei 2012

Darah : Komponen Penyelamat Kehidupan


Setetes darah menyelamatkan hidup kita. Pernyataan di atas pastilah sudah tidak asing di telinga kita. Itulah pernyataaan persuasif agar kita bersedia untuk mendonorkan darah kita. Dengan begitu diharapkan orang yang kekurangan darah dapat tertolong. Sehingga orang tersebut terhindar dari kondisi kritis dan kematian.

Benarkah slogan tersebut? Benar, itulah jawaban yang tepat. Darah memang salah satu pendukung kehidupan. Darah merupakan penghubung antar organ. Sebagai alat transportasi dia membawa zat – zat penting ke seluruh tubuh.

Pada orang dewasa normal, volume darah di dalam tubuh kira – kira 8% dari berat tubuh. Dari volume tersebut, darah tersusun atas plasma darah dan sel darah. Plasma memiliki kadar 55% dalam darah. Sedangkan 45% nya dipenuhi oleh sel darah. Kesemuanya memiliki fungsi masing – masing dalam menjaga keberlangsungan hidup.

Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan. Plasma darah berperan dalam pengangkutan sari – sari makanan, hormone, dan sisa – sisa metabolism, seperti karbon dioksida dan urea. Plasma darah juga berperan dalam proses pembekuan darah karena mengandung fibrinogen.

Plasma darah sendiri terdiri atas beberapa komponen. Komponen tersebut meliputi air, albumin, fibrinogen, globulin, sari – sari makanan, garam – garam mineral, zat – zat sisa metabolisme, enzim, dan antibodi. Kesemuanya memiliki kadar masing – masing. Dalam keadaan normal 90% plasma darah tersusun atas air.

Sel – Sel Darah
Sel – sel darah terdiri atas tiga jenis, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keeping darah (trombosit). Eritosit berfungsi mengangkut oksigen. Leukosit berfungsi membunuh bibit penyakit (berperan penting dalam kekebalan tubuh). trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah.

Sel Darah Merah
Sel darah merah memiliki volume terbesar dalam sel darah. Sel darah merah memiliki bentuk cakram bikonkaf tidak berinti. Pada laki – laki dewasa normal, per mm3 darahnya terkandung 5 juta sel darah merah. Sedang pada wanita dewasa normal per mm3 darahnya terkandung 4 juta sel darah merah. Secara keseluruhan sel darah, sel darah merah memiliki kadar 90%.

Sel darah merah terbentuk di dalam sumsum tulang pipih. Namun, pada saat masih janin sel darah merah dibentuk di hati dan limfa. Masa hidup sel darah merah adalah 120 hari. Setelah itu sel darah merah akan dirombak di hati dan dibentuk darah merah baru. Zat hasil perombakan dapat berupa zat besi, bilirubin dan biliverdin. Zat besi akan dikembalikan ke sumsum tulang guna membentuk sel darah merah baru. Sedangkan bilirubin dan biliverdin akan diekskresikan ke kantong empedu yang kemudian dikeluarkan saat defekasi.

Sel darah merah juga mengandung hemoglobin. Kandungan hemoglobin akan mempermudah darah untuk mengikat oksigen maupun karbon dioksida. Oksigen diperlukan dalam respirasi pembentukan energi. Sehingga sel darah merah berperan dalam proses pernafasan.
 
Sel Darah Putih
Sel darah putih berperan dalam melawan pathogen yang menyerang tubuh. Sel darah putih dibentuk dalam sumsum merah tulang, dan limfa. Sel ini tidak berhemoglobiin namum memiliki ukurann yang lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih terdiri dari sel – sel pembunuh bakteri. Sel tersebut meliputi neutrofil, basofil, eosinfil, monosit, dan limfosit (Sel B dan Sel T).

Keping Darah
Keping darah berukuran kecil tidak berinti. Keping darah memiliki bentuk kecil. Pada umumnya, per mm3 darah orang dewasa normal terkandung sekitar 20.000 sampai 300.000 butir keeping darah. Trombosit mempunyai sifat mudah pecah jika tersentuh oleh benda yang memiliki permukaan kasar. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

Sekadar berbagi,
Semoga bermanfaat :D

0 komentar:

Posting Komentar

Bahasa Lain

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More